Respon Masyarakat Terhadap Dampak Penggunaan Android Pada Anak Usia Dini di Desa Jenangger Tahun 2017



“Respon Masyarakat Terhadap Dampak Penggunaan Android
 Pada Anak Usia Dini
 di Desa Jenangger Tahun 2017”

Penelitian Sosiologi Diajukan Kepada
 Madrasah Aliyah Nasy’atul Muta’allimin
Jurusan IPS

Untuk Memenuhi Persyaratan Lulus Dalam Menyelesaikan Tugas Belajar di Jurusan IPS
Oleh:
Nama: Zaitun
NISN: 9995441536
MADRASAH ALIYAH NASY’ATUL MUTA’LLIMIN
JURUSAN IPS
2018
                                                                          







MOTTO





“Neraka itu dibentengi dengan hal-hal yang menyenangkan, sedangkan surga dibentengi dengan hal-hal yang menjemukan”
(H. R. al-Bukhari dan Muslim dariAbu Khurairah)






                                                KATA PENGANTAR                                              
Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Sang Pencipta segalanya, Allah SWT. Yang mengkaruniahi peneliti pemikiran untuk berpikir dan setelah itu bertindak. Shalawat dan salam semoga selalu mengalir deras kepada kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW.
            Tulisan yang saat ini ada dihadapan pembaca merupakan hasil dari peneliti yang dilakukan sebagai syarat kelulusan kelas akhir.
            Melihat perkembangan tekhnologi yang seperti saat ini, sangat mudah untuk seseorang dapat lebih gampang belajar tanpa harus membutuhkan waktu lama dan tidak pula harus berhadapan langsung dengan orang lain untuk saling berbagi ilmu. Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini bergandengan atau bahasa pasarannya berpasangan. Langit dengan bumi, sedih dan senang, baik ada pula buruk… Selain kecanggihan tekhnologi berdampak positif pada seseorang, berdampak buruk pula pada konsumtif yang over.
            Karena masa selalu berubah, kita tidak dapat berpaling dari hal-hal baru yang para pakar kenalkan. Namun bagaimana kita memanfaatkan perhiasan dan kesenangan dunia dengan sebaik mungkin, sesuai garis batasannya. Kalau dalam parebasan Madura kennengi kennenganna, lakoni lalakonna.
Dalam penyelesaian tugas ini, tentunya banyak rintangan dan hambatan yang peneliti alami. Contoh kecilnya malas dalam mengerjakannya. Sifat tersebut tidak pernah lepas dari diri manusia normal seperti halnya dala kitab Mahfudzad “Siapa yang tidak pernah merasa malas dalam mencari ilmu, maka Ia tidak akan pernah merasakan manisnya ilmu”
            Dengan dorongan banyak orang, akhirnya peneliti dengan pelan-perlahan dapat menyelesaikan penelitian ini. Mulai dari desain penelitian, proses wawancara hingga laporan penelitian. Terima kasih untuk mereka yang berpartisipasi dalam kobaran semangat peneliti. Hasil penelitian ini peneliti persembahkan kepada mereka:
1.      Kedua orang tua (Sunarju dan Rumani) sayap yang tidak pernah patah dalam doa-doa tahajjudnya.
2.      Bapak Fauzan, S. Pd. I. selaku pembimbing peneliti.
3.      KA. Dardiri Zubairi, S.Pd., S.Ag. selaku guru sosiologi dan kepala sekolah MA Nasy`atul Muta`allimin.
4.      Rustiyani-Fahim, Izro`iyah-Arifin, Ulfatul Jannah.
5.      Alphabet, Hayati, Nemo, Rancak, ISNAS, PK IPPNU, OSIS, Kencana, Bungkal, Ruang Angel dan teman-teman pengurus pondok yang menyediakan ruang pembelajaran untuk peneliti.
6.      Fadilah Watsiqah, Laylatul Qadariyah, Romla, Ulfiyatul Hasanati, Syauqi Romdani, yang juga berpartisipasi dalam penelitian ini, sekaligus guru, sahabat, juga motivator peneliti. Yang tidak mungkin peneliti lupakan, K. Su`udi Fadal, K. Yahya, Mas`oda, Sumantri, Sawait, Abd. Khaliq yang rela meluangkan waktunya untuk peneliti wawancarai.
Mengingat waktu, tenaga, pikiran peneliti yang sangat terbatas. Jika ada kritik atau saran dengan sangat lapang peneliti terima. Harapan peneliti dalam penelitian ini tak lain semoga bermanfaat untuk masyarakat Jenangger dan semua pembaca yang dirahmati Allah.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thariq

                            Gapura, 09 Februari 2018

                   Zaitun









DAFTAR ISI
Sampul Dalam……………………………………………………..………I
Persetujuan Pembimbing………………………………………….………II
Motto……………………………………………………………….…….III
            Kata Pengantar…………………………………………………………..IV
Daftar Isi………………………………………………………….…….VII
Daftar Gambar………………………………………………………..…IX
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………………...........……….1
B.     Rumusan Masalah………………………………………...……....3
C.     Tujuan Penelitian…………………………………...........……….3
D.    Manfaat Hasil Penelitian…………………………........................3
E.     Sistematika Penyajian……………………………………………4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Masyarakat………………………………......……….6
B.     Pengertian Android……………………………………...………..6
C.     Pengertian Usia Dini…………………………………...…………7
D.    Dampak Positif Pengguna Android………....……….……………7
E.     Dampak Negatif Pengguna Android…………….....…………..8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.    Pendekatan Penelitian……………………………...……………..9
B.     Jenis dan Sumber Data……………………….......……………….9
C.     Pengumpulan Data……………………………………………….10
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A.    Pengembangan Instrumen………………………………………..11
B.     Analisis Data……………………………………………………..11
C.     Hasil Analisis…………………………………………………….11
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………17
B.     Saran……………………………………………………………..17
C.     Daftar Pustaka……………………………………………………19
LAMPIRAN


DAFTAR GAMBAR





 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
               Telepon merupakan alat komonikasi antara dua orang atau lebih yang berjauhan. Tidak bisa dipungkiri, sekarang sudah banyak orang yang memilikinya. Seiring berjalannya zaman, hadirlah ponsel canggih yang kerap kita sebut “Android”. Dengan lahirnya tekhnologi tersebut, membuat kita lebih gampang mengakses informasi melalui ponsel atau android yang kita miliki. Jarang sekali orang yang tidak memilikinya. Anak berusia dini atau masih sekolah TK atau SD sudah dibekali android oleh orang tuanya. Dengan alasan hadiah ulang tahun atau hadiah rangking. Seolah-olah menjadi tradisi orang tua untuk membelikan android pada anaknya, sehingga tidak gaya kalau tidak mempunyai android.
          Anak sudah diajari instan. Artinya, tidak mau lagi bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Jika dulu anak-anak bermain menggunakan mainan lokal sehingga interaksi dengan makhluk lain masih terjalin. Sekarang justru sebaliknya, anak-anak cenderung main sendiri dengan androidnya. Karena android memiliki fitur-fitur canggih, seperti: video, kamera, game, dan lain-lain. Mengaji ke Surau pun sekarang jarang, hal tersebut menimbulkan pro dan kontra diberbagai kalangan. Termasuk masyarakat Jenangger, lebih-lebih dusun Nyabungan. Banyaknya anak-anak dibekali android memicu perbedaan pendapat dari masyarakat satu dan masyarakat lainnya. Mulai dari tokoh masyarakat, remaj, santri, murid dan orang tua… juga menimbulkan kecemburuan sosial pada masyarakat yang (mohon maaf) tingkatan ekonominya di bawah atau lemah, sehingga sebagian masyarakat ada yang berpendapat bahwa android hanya memanipulasi otak anak saja. Bagaimana tidak, ketika asyik bermain dengan androidnya, mereka lupa bahwa masih mempunyai tanggungjawab untuk membantu orang tuanya.
               Dan, orang tua sekarang sudah lupa dan melupakan di mana kodrat kebutuhan dan kondrat keinginan. Dengan begitu, sehingga para orang tua memanjakan anaknya secara berlebihan (menurut saya). Dan, seolah-olah mereka menutup mata bahwa penggunan android pada anak usia dini yang berlebihan akan berakibat fatal.
            Sering peneliti jumpai percekcokan masyarakat yang menimbukan kesalahpahaman. Sering pula peneliti temui, anak-anak yang sudah fasih mengotak-atik android, tidak hanya mendownload mainan tetapi sudah mendownload dan menonton gambar-gambar dan film-film porno (pornoaksi dan pornografi).
            Dengan banyaknya anak-anak yang sudah mulai menggunakan android, membuat peneliti benisiatif untuk lebih mendalami dan mengamati pendapat atau respon masyarakat Jenangger khsususnya Dusun Nyabungan tentang dampak pengguna android pada anak usia dini.



B.     Rumusan Masalah
              Secara umum rujukan masalah sebagai berikut:
a)      Bagaimana respon masyarakat Dusun Nyabungan Desa Jenangger tentang android pada anak usia dini?
b)      Bagaimana respon masyarakat Dusun Nyabungan Desa Jenangger terhadap dampak pengguna android pada usia dini?
C.  Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti bertujuan:
a)    Mengatahui lebih jelas respon masyarakat Dusun Nyabungan Desa Jenagger terhadap dampak pengguna android pada anak usia dini
b)   Agar penulis mengetahui faktor yang mendorong orang tua untuk membekali anaknya android
D.      Manfaat Hasil Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, tentunya banyak sekali manfaat yang bisa peneliti petik. Tidak hanya bermanfaat kepada peneliti seorang, melainkan bermanfaat pula terhadap anak-anak dan orang tua.
1.    Manfaat Terhadap Peneliti
a)         Peneliti dapat mengatur respon masyarakat Dusun Nyabungan desa Jenangger terhadap pengguna android pada anak usia dini.
b)        Peneliti banyak memperoleh ilmu dari penelitian ini.
c)         Dalam penelitian ini, peneliti banyak merasakan hiruk-piruk hidup di lingkungan masyarakat.
2.        Manfaat Terhadap Orang Tua
a)         Orang tua bisa mengerti mana keinginan dan kebutuhan.
b)        Sekali pun dengan alasan hadiah ulang tahun atau hadiah rangking, orang tua tidak begitu memanjakan anak.
c)         Orang tua lebih menjangkau anaknya dan lebih berwaspada lagi.
3.        Manfaat Terhadap Anak Kecil
a)         Mereka tidak meminta barang-barang secara berlebihan.
b)        Dapat mengetahui dampak dari pengguna android.
E.       Sistematika Penyajian
Penulisan penelitian ini diorganisasikan menjadi V bab dan masing-masing bab terdapat penjelasan-penjelasan yang telah peneliti rampungkan menjadi satu-kesatuan dalam penelitian ini. Berikut sistem pembagian penyajian per bab.
Bab I berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang peneliti mengapa harus meneliti masalah raspon dari masyarakat jenangger menyangkut penggunaan android pada anak usia dini.
Pada bab II mengulas kajian teori tentang hal yang bersangkutan dengan judul. Dimana pada bab II berisi tentang pengertian masyarakat, android, usia-dini, dan dampak positif dari pengguna android.
Bab III menjelaskan pelaksanaan penelitiann yangberisi tentang metodologi yang mencakup pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, dan pengumpulan data. Dimana pada bab ini berisi bagaimana cara peneliti mengambil data di lapangan.
Bab IV yang berisi tentang pengembangan instrument, analisis data, dan hasil analisis yang menjelaskan tentang analisis data yang diolah peneliti.
Terakhir merupakan bab V (penutup), yang mencakup kesimpulan dari semua, saran dari peneliti.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Masyarakat
Tentunya kata masyarakat tidak asing lagi dalam telinga kita. Dalam hidup pastinya kita bertemu dengan yang namanya masyarakat. Masyarakat adalah sekolompok orang. Dengan begitu, meski istilah tersebut sangat familiar. Peneliti tetap perlu menyajikan definisi sebagai berikut:
Dalam Kamus Bahasa Indonesia terbitan PT. Indah Jaya Adipratama hal: 459 “Masyrakat berarti sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama”. Dari definisi tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa masyarakat adalah orang banyak yang saling menggangtungkan hidup satu sama lain dan terikat oleh norma-norma atau aturan di suatu wilayah.
B.     Pengertian Android
Dalam berbagai literatur dan kamus, tidak dapat peneliti temukan definisi android. Akan tetapi, dari berbagai bacaan yang pernah peneliti baca, yang bersangkutan dengan android dapar peneliti simpulkan bahwa android adalah telepon yang aplikasinya lengkap. Android juga merupakan kata lain dari telepon canggih. Oleh karena itu, peneliti mengambil arti telepon dari Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar terbitan PT. Indah Jaya Adipratama hal: 785, yang berarti “Pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara orang yang berjauhan tempatnya”.
C.    Pengertian Usia Dini
Usia dini merupakan dua kata yang berbeda makna. Apabila digabungkan memiliki arti dan tujuan yang sama. Peneliti dapat mengurai dari Kamus Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
a)          Usia: Umur (Terbitan PT Indah Jaya Adipratama hal: 831).
b)         Dini: Sebelum waktunya (KBBI terbitan Indah Jaya Adiprtama hal: 161).
Dari definisi tersebut kata usia dini dapat peneliti simpulkan bahwa usia dini adalah masih muda yang belum mempunyai tanggungjawab. Artinya, masih ketergantungan terhadap orang tua, labil kalau kata anak muda sekrang.
D.    Dampak Positif Pengguna Android
Segala sesuatu pasti menimbulkan dampak positif dan negatif. Berikut dampak positif dan negatif dari pengguna android pada anak usia dini:
a)    Meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh.
b)   Memungkinkan sesorang untuk berkomonikasi dalam berbagai cara, termasuk panggilan, sms, facebook, wattshaap dan email.
c)    Dapat mengembangkan kemandirian remaja. Dari hasil penelitian 2007 oleh Australia Nation Uneversity mengungkapkan bahwa 30%orang tua akan membiarkan anak mereka tetap berada di laur rumah jika mereka memegang ponsel agar tetap bisa dihubungi.
d)      Membuat orang seolah-olah bertemu meski berbeda tempat melalui fitur video call.
E.     Dampak Negatif Pengguna Android
Adapun dampak negative pengguna android pada anak usia dini. Antanra lain sebagai berikut:
a)      Salah satu penyebab utama yang sering menjadi acuan kecanduan ponsel adalah kemudahan akses yang diberikan oleh ponsel pintar tersebut. Dengan kemudahan mengakses semua yang diinginkan, pengguna merasa mempunyai ketertarikan terhadap hal baru yang ditawarkan oleh ponsel pintar tersebut tanpa memikirkan dampaknya.
b)      Adanya radiasi sinyal RF yang bisa meningkatkan potensi kanker, terutama pada anak-anak.
c)      Manusia selalu menjadikan ponsel atau android sebagai tolak ukur kasta dan berlomba-lomba untuk selalu mendapat mengganti ponsel dengan tipe yang baru.
d)      Semakin lunturnya nilai moral dan sopan santun.
e)      Masyarakat kini cendrungmenjadi pemalas.
f)       Proses interaksi langsung atau tatap muka dengan orang lain jarang dilakukan.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Pendekatan
Penelitian ini dilakukan karena ingin mengetahui respon masyarakat Dusun Nyabungan Desa Jenangger terhadap dampak pengguna android pada anak usia dini. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif, yaitu memperoleh data dari fenomena dan panorama lingkungan sekitar.
B.     Jenis dan Sumber Data
Data adalah fakta atau pokok-pokok yang dapat dijadikan sebuah informasi. Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini merupakan jawaban dari responden terhadap wawancara yang akan diadakan dalam hal mengetahui mengenai dampak android pada anak usia dini.
Sumber data dari penelitian ini sebagian masyarakat Jenangger tepatnya Dusun Nyabungan. Karena penelitian ini menggunakan wawancara yang akan dilaksanakan langsung secara face to face atau via telpon antara peneliti dengan responden. Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif.
Sumber data penelitian ini berjumlah sesuai dengan penduduk Jenangger yang berjumlah 2.971 jiwa masyarakat Jenangger yang akan dijadikan bahan untuk memperoleh data dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti. Karena jumlah penduduk Desa Jenangger terbilang banyak, peneliti hanya mengambil data dari Dusun Nyabungan Desa Jenangger yang berjumlah 230 jiwa. Dalam hal ini, peneliti hanya mengambil 6 responden diantaranya: 2 orang tokoh masyarakat, 2 orang tua(orang tua dari anak yang mempunyai android), 2 orang remaja. Dengan demikian, dapat dikatakan secara singkat bahwa sampel penelitian ini mengambil berdasar wilayah(Area Probability Sample), proporsional (proporsional sample) dan penentuannya secara acak (Random sample)
C.    Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah suatu pengumpulan data yang berupa percakapan antara peneliti dengan responden yang dilaksanakan secara berhadapan langsung atau melalui telepon.



BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.    PengembanganInstrumen
Seperti yang telah peneliti gambarkan di atas, penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Sebagaimana, telah peneliti siapkan beberapa pertanyaan untuk didajawab oleh responden. Pertanyaan tersebut ada empat macam. Adapun jawaban dari responden beraneka ragam, peneliti juga sedikit berbincang-bincang masalah ekonomi dan sosial namun, dengan begitu pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan tidak menyimpang dari pembahasan.
B.     Pengembangan Data
Setelah melalui proses wawancara, di sini peneliti mengolah data dengan menggunakan teknik pengolahan data nonstatistik (kualitatif). Sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi pembaca sebagaimana terkait dengan judul penelitian.
C.    Analisis Data
Seperti yang telah kita ketahui, android selain berdampak positif juga berdampak negatif. Android merupakan hp gaul yang di dalamnya terdapat banyak aplikasi. Seperti ungkapan K. Su’udi saat ditemui di kediamannya. “Android adalah hp canggih yang di dalamnya terdapat aplikasi-aplikasi yang banyak membut orang cenderung ingin terkenal atau eksis kata anak muda zaman sekarang. Terdapat camera, facebook, wattsap, google dan semacamnya. Seperti camera yang setiap saat membuat orang ingin tahu wajah dirinya sendiri. Artinya mereka selalu selfi namun, banyak kita lihat, orang-orang yang berkualitas menjadikan android sebagai alat pengembangan kreatifitas”.
Android merupakan alat untuk kita belajar selain ke buku dan guru. Di dalam android juga terdapat beberapa aplikasi pembelajaran juga permainan untuk anak-anak. Dalam android ada aplikasi yang namanya google, di dalamnya terdapat pembelajaran yang bisa kita ambil. ”Ujar Sawaid ketika diwawancarai.
K. Yahya, seorang wiraswasta yang berumur 38 tahun juga merespon terkait pertanyaan peneliti bahwa android adalah hp zaman sekarang yang menggoda orang untuk memilikinya. Selain membuat orang kecanduan juga dapat mengakibatkan orang malas dalam melakukan suatu hal. Dilain waktu, Mas’odah, selaku ketua PKK Dusun Nyabungan mengatakan bahwa android adalah lahan bagi kita menyambung silaturrahim dengan kerabat yang jauh dan sangat tidak mungkin ditemui di kediamannya juga sebagai alat untuk bekerja.
Sumantri, siswa SMA yang masih berumur 16 tahun mengatakan bahwa android adalah sarana pembelajaran. Khususnya bagi anak muda yang misih sekolah, sangat gampang untuk mendapat suatu pembelajaran apalagi ketika ada tugas. Dia sangat senang sekali ketika dibelikan android oleh orang tuanya. Berbeda halnya dengan pendapat Abd. Khaliq bahwa android adalah tempat mencari pekerjaan.
Dari semua responden hanya satu yang diantara mereka yang tidak mempunyai android dengan alasan memang tidak tertarik dengan hp canggih tersebut. (K. Yahya). Android sendiri bisa berdampak positif dan negatif untuk pengguna. Memang, sebenarnya tergantung pemilik mau difungsikan bagaimana android tersebut. Pada hakikanya android budak pengguna bukan justru sebaliknya pengguna budak dari android.
Banyak hal yang dapat kita peroleh dari android dan seisinya yang menyediakan berbagai sistem pembelajaran tentunya juga sesuai dengan kenyamanan orang tergantung selere masing-masing. Seperti yang telah diungkapkan responden, banyak manfaat yang kita peroleh dari android namun, banyak pula madarat yang membuat kita tidak dapat membedakan antara pembelajaran dan hiburan. Contoh kecilnya, bagi anak-anak yang nakal, kemungkinan besar nonton film-film yang tidak sepantasnya ditonton (pornoaksi) dan juga gambar-gambar yang tidak sewajarnya dilihat (pornografi). Kecendrungannya, anak-anak bernafsu untuk pacaran sejak kecil. Bahkan tak jarang melakukan adegan-adegan ciuman. Contohlainnya, banyak pasangan suami-istri bercerai gara-gara hp bagaimana tidak, aplikasi facebook, wattsap dan semacamnya dijadikan media untuk selingkuh dari pasangannya.seperti ungkapan K. Yahya, android sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Semakin canggih tekhnologi, semakin dipersmpit dunia. Sampai-sampai dunia seperti berada dalam genggaman manusia, saking kecilnya.dari berbagai aspek, dapat kita lihat dari sisi positif memang banyak membantu namun, kita juga harus melihat sisi negatifnya.berbeda dengan pandangan Sumantri, yang beranggapan android lebih cenderung berdampak positif dihari yangsama, Abd. Khaliq mengatakan hal yang sama dengan apa yang Sumantri katakaan, android banyak berpenaruh kepada hal-hal yang positif. Karena kebetulan mereka mengembangkan kreatifitasnya melalui android.
Semakin berkembangnya zaman, semakin tinggi kecanggihan tekhnologi dipertontonkan, semakin banyak orang-orang dirasuki budaya asing, manfaat dan madarat sulit dibedakan (ujar K, su’udi). Beliau termasuk orang yang menggunakan android sebagai alat berdakwah. Banyak ilmu yang diperoleh, banyak pula masalah dalam penggunaan android dan akun-akun di dalamnya seperti, facebook, banyak orang berfoto mengumbar aurat lalu diposting di publik. Maas’odah dan Sawaid juga mengatakan hal yang sama.
Positif dan negetif merupakan dua kata yang berlawanan juga tak searah. Namun, diantara keduanya tidak bisa dipisahkan karena suatu perkara tidak lepas dari yang namanya positif dan negatif. Semua responden sepakat bahwa yang melatar belakangi orang tua untuk membelikan anaknya android adalah faktor manja. Kalau orang tua tidak terlalu memanjakan anaknya dengan membelikan andrid dan mereka (para orang tua), tentunya mempunyai kesadaran bahwa anak kecil masih kurang paham cara memahami kehidupan. “Orang tua sekarang sudah banyak yang berlaku tidak adil(tidak menempatkan suatu hal pada tempatnya), bagaimana tidak, anak yang masih berumur 5-6 tahun sudah dibekali android dengan alasan kasihan jika tidak sama dengn teman-tamannya yang mempunyai android”. Ujar K. Su’udi.
Jika dibandingkan antara dampak kepada orang tua, remaja, lebih berdampak terhadap anak kecil. Biasanya, keingin tahuan anak kecil terhadap suatu hal sangat tinggi. Bisa saja hal tersebut menimbulkan kecemburuan sosial terhadap masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu. “kalau ada santri yag membawa hp ketika ngaji ke surau, saya rampas hpnya dan dikembalikan kembali setelah proses mengaji selesai”. Kata K. Yahya. Hal tersebut dapat mengganggu belajar dan jika dibiarkan terus-menerus anak kecil membawa hp kesana-kemari kemungkinan besar lupa terhadap semuanya termasuk lupa makan, tidur, membantu orang tua. Anak kecil masih kurang paham dalam memutuskan suatu perkara apalagi anak sekarang cerdas-cerdas. Saking kecanduannya terhadap android, mereka aka menonton film-film yang tidak sepantasnya ditonton (pornoaksi) dan melihat gambar-gambar (pornografi). K. Su’udi sangat tidak setuju apabila anak yang masih kecil sudah dibekali android selain mengganggu pelajaran dapat pula mengubah pola pikirnya.”Terkadang anak nuntut dibelikan android bukan untuk menggampangkan sistem pembelajaran tetapi justru menjadikan android sebagai media untuk eksis di dunia maya.
Berbeda dengan pandangan Mas’odah, bahwasannya kalau anak sering ini-itu dengan androidnya akan mengganggu pola pikirnya dan tidak menghiraukan masalah-msalah sekitar. Sawaid juga mengatakan kalau dibiarkan artinya lepas kontrol dari orang tua akan berakibat fatal. Dia juga agak risih ketika orang tua membelikan anaknya android dengan alasan kado ulang tahun atau hadiah rangking. Akan tetapi, dari penelitin yang peneliti laksanakan dengan mewawancarai Sumantri, dia menghimbau penggunaan android dari sisi positifnya. Baginya biasa saja kalau anak kecil sudah banyak yang mempunyai android karena akan banyak pembelajaran yang dapat diambil dari benda tersebut.
Ini sudah zamannya manusia serba instan, tidak perlu kaget dalam menyikapinya. Seperti respon Abd Khaliq,  terkait tema menanggapinya dengan biasa saja, malahan anak-anak justru semakin pintar jika bisa mengotak-atik android.







BAB V
PENETUP
A.    Kesimpulan
Terkait dengan penelitian yang telah peneliti laksanakan dan berhasil peneliti olah data yang ada, dapat peneliti simpulkan bahwa android merupakan hp gaul yang di dalamnya terdapat beberapa aplikasi. Sudah jelas dan nyata, bahwa anak-anak sekarang banyak yang mempunyai android dengan alasan orang tua kasihan apabila melihat anaknya tidak memegang android sedangkan teman-temannya banyak yang punya. Sering kita jumpai, orang-orang tidak akurat dalam menentukan madarat dan manfaat sehingga sulit juga menemukan manfaat dari apa yang diperoleh dari android.
B.     Saran
banyak hal yang peneliti jumpai di lapangan mulai dari hal kecil hingga besar. Setiap orang tidak lepas dari ideologi-ideologi yang membuatnya berpikir lebih panjang lagi. Adapun saran dari peneliti untuk:
o  Untuk para orang tua, sebaiknya tidak terlalu memanjakan anaknya dengan berlebihan karena sesuatu yang berlebihan bisa mengakibatkan kita cenderung sombong.
o  Kepada anak-anak, tidak usahlah menuntut sesuatu kepada orang tuanya. Kaya sekalipun, apalagi orang yang biasa saja.
o  Untuk para pembaca yang senantiasa mengikuti tulisan peneliti dari awal sampai akhir, jangan pernah bosan membaca keadaan karena dengan begitu sama halnya kita mempunyai pandangan hidup kedepannya.




DAFTAR PUSTAKA
Alya, Qonita. 2012. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar. Tanpa Kota Penerbit : PT Indah Jaya Pratama
Tim Erlangga Fokus. 2017. Erlangga Fokus UN 2017 Untuk SMA/MA.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Sumber Internet
Fuadefendi3.blogspot.com di akses pada tanggal 02 desember 2017
www.kompisiana.com diakses pada tanggal 02 desember 2017

0 Response to "Respon Masyarakat Terhadap Dampak Penggunaan Android Pada Anak Usia Dini di Desa Jenangger Tahun 2017"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel